Dalam dunia plambing sering kita kenal alat ukur yang bernama pressure gauge, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan fluida (gas atau cairan) dalam tabung/benda tertutup. Bila di sistem perpipaan pressure gauge bisa digunakan untuk beberapa aplikasi, sebagai contoh yg pertama untuk parameter commissioning adalah pengetesan tekanan pada sistem instalasi pipa sebelum digunakan dan yang kedua sebagai parameter tekanan air dalam pipa saat digunakan, biasa nya posisi pressure gauge ada didekat pompa untuk memudahkan pembacaan berapa tekanan yang bekerja dari pompa ke instalasi pipa. Pada artikel kali ini, anda akan dapat lebih mengenal pressure gauge dan cara membacanya

Pada dasar nya penggunaan pressure gauge sudah sangat umum sekali dilingkungan pekerjaan kontruksi terlebih lagi plambing, namun masih banyak orang belum terlalu mengerti untuk membaca pressure gauge dilapangan. Bila dicermati dalam pembacaan pressure gauge adalah bagaimana membedakan satuan tekanan yang tertera pada pressure gauge yang digunakan. Sebagai contoh satuan yang biasa digunakan adalah : 1. MPa, 2. psi, 3. bar (Kg/cm²), ini adalah satuan yang sering kali digunakan pada pressure gauge. Dengan penjelasan 1 bar = 0,1 MPa dan 1 bar = 14,5 Psi, biasanya penggunaan satuan tekanan pressure gauge dilapangan adalah satuan bar. Jadi apabila dilapangan jarum pressure gauge menunjukan 1 Mpa maka bila dikonversikan akan menjadi 10 bar, hasil tersebut sudah sangat cukup untuk melakukan pengetesan instalasi pipa dilapangan apabila menggunkan pipa berbahan PVC.

Dengan penjelasan diatas maka dapat mempermudah untuk membaca dial dalam penggunaan pressure gauge. Apabila pembacaan dial pressure gauge benar dan sesuai, maka dapat menghindari kebocoran yang tidak di inginkan ketika melakukan commissioning, karena apabila saat membaca dial dilapangan salah satuan saja, maka akan membuat kebocoran pada pipa atau fitting sehingga menyebabkan kerugian yang tidak diinginkan.

FPR