Arsitektur lansekap merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah pembangunan, sebagai ilmu multidisiplin arsitektur lansekap memegang peranan penting, terutama pada kawasan urban yang sudah mengalami banyak Pembangunan, arsitektur lansekap berperan dalam membentuk public space yang memiliki makna, penuh fungsi dan juga lingkungan berkelanjutan. pada permasalahan pemanasan global dan perubahan iklim, arsitektur lansekap yang baik dapat membantu mengatasi polusi udara dan air, meningkatkan efisiensi energi, dan memperbaiki habitat.
Selain itu, banyaknya pembangunan menyebabkan meningkatkan suhu lingkungan, dengan adanya elemen lansekap yang hadir pada lingkungan secara signifikan mampu membantu menurunkan suhu lingkungan. Pohon pada elemen lansekap memberikan naungan dari cahaya matahari, dan juga menjadi elemen insulasi suara dari lingkungan yang bising.
Arsitektur Lansekap di Bandara Changi, Singapura
Arsitektur Lansekap pada Ruang Terbuka
Elemen lansekap dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu softscape atau elemen lunak, pada elemen ini merupakan vegetasi atau tanaman yang mendukung elemen lansekap, vegetasi sendiri terdiri dari pepohonan, perdu, rumput. Tanaman pada elemen lansekap memiliki tiga fungsi yaitu, sebagai fungsi arsitektur, dimana tanaman membentuk bidang bidang utama dalam membentuk ruang, yang kedua yaitu fungsi lingkungan, dimana tanaman berfungsi melindungi dari erosi, polusi, dan gangguan lingkungan lain. Fungsi ketiga yaitu fungsi estetis tanaman dimana tanaman memberikan nilai tambahan bagi dua fungsi sebelumnya yaitu keindahan.
Elemen lansekap yang kedua yaitu hardscape atau elemen keras, berbeda dengan softscape yang termasuk dalam elemen hidup, dalam hardscape elemen ini merupakan elemen tidak hidup yang menyusun sebuah arsitektur lansekap. Elemen lansekap sendiri terdiri dari gazebo, kolam, tebing, jalan, perkerasan, lampu, pagar, pergola, bangunan.
Dalam arsitektur lansekap tidak hanya faktor pembangunan yang memegang peranan penting. Faktor perawatan juga memegang peranan penting agar keterbangunan sebuah arsitektur tetap dapat digunakan sesuai dengan tujuannya. Dalam elemen lunak atau soft scape perawatan yang perlu dilakukan yaitu dengan memangkas daun dan rumput yang sudah lebat dan terlihat tidak rapi, pemberian pupuk perlu dilakukan, selain itu perawatan harian yang tidak kalah penting yaitu melakukan penyiraman pada tanaman. Penyiraman tanaman diperlukan untuk memudahkan tanaman menyerap nutrisi dari tanah, mencegah tanaman dari kekeringan, mengurangi penguapan air, dan membantu tanaman dalam melakukan proses fotosintesis. Oleh karena itu, penyiraman pada tanaman optimal dilakukan pada pagi dan sore hari ketika matahari tidak terik.
Untuk memaksimalkan perawatan pada vegetasi yang terdapat pada arsitektur lansekap diperlukan unit plambing yang mampu mendukung fungsi tersebut, selain itu estetika dari unit plambing juga perlu menjadi pertimbangan sehingga keindahan arsitektur lansekap dapat tetap terjaga. Fosetpol hadir sebagai produk baru dari Rucika yang dapat membantu dalam perawatan vegetasi pada arsitektur lansekap. Fosetpol merupakan inovasi tiang keran modern instalasi air bersih yang dapat digunakan pada rumah pribadi dan fasilitas umum yang memiliki nilai estetika & mudah dalam pemasangan.
Gambar Fosetpol
Ivory (kiri), Mikage (kanan)
Fosetpol terbuat dari material uPVC pada bagian luar yang memiliki umur guna hingga 30 tahun di ruang terbuka, yang dilapisi dengan Polyurethane Foam pada material dalam. Selain cocok untuk diaplikasikan pada arsitektur lanskap atau taman, fosetpol juga dapat diaplikasikan di carport rumah tinggal yang berfungsi untuk membantu menyiram tanaman di taman ataupun membantu kegiatan rumah tangga lain seperti mencuci kendaraan
Dalam membangun sebuah arsitektur lansekap, Fosetpol sebagai sebuah inovasi yang dihadirkan oleh Rucika dapat menjadi salah satu pendukung elemen lansekap dalam membentuk sebuah keseragaman estetika dalam perawatan tanaman dan juga mudah dalam aplikasi.