14 Juli 2025,

Sultan Breef Studio

Dukung Distribusi Air Bersih yang Optimal dengan Rucika Exoplas

Perkembangan suplai air bersih di Jakarta dimulai pada tahun 1843 ketika pemerintah Hindia Belanda menginisiasi pembangunan sumur dalam di beberapa area di Jakarta. Pada tahun 1920 pemerintah Belanda mengembangkan jaringan perpipaan sepanjang 53 km dari mata air Ciomas – Ciburial, Bogor untuk mengalirkan air sebesar 484 liter per detik. Setelah kemerdekaan pemerintah Indonesia terus mengembangkan fasilitas untuk mendukung supply air bersih yang ada di kota Jakarta, namun hal tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga pada tahun 1953 Water Treatment Plant (WTP) Pejompon I dibangun untuk meningkatkan supply air bersih dengan kapasitas 2000 liter/detik dan pada tahun 1964 WTP Pejompon II dibangun dengan kapasitas supply sebesar 3000 liter/detik. Dan pada tahun 1968 PAM Jaya berdiri setelah sebelumnya menjadi bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Permintaan akan air bersih di kota Jakarta tidak terbatas pada kebutuhan rumah tangga saja, tetapi juga untuk kebutuhan industri dan juga agrikultur. Untuk saat ini suplai air bersih PAM Jaya 80% berasal dari air permukaan yaitu sungai Citarum, Jakarta Timur yang berasal dari beberapa bendungan yaitu waduk Jatiluhur, waduk Cirata dan waduk Saguling. Selain itu 15% suplai lainnya diambil dari sungai Cisadane, Jakarta Barat, dan 5% sisanya diambil dari sungai sungai kecil yang ada di Jawa Barat seperti sungai Citarum, Krukut dan Pesanggrahan.

Waduk Jatiluhur

Waduk Jatiluhur sebagai salah satu sumber air bersih Jakarta

Air bersih yang digunakan oleh masyarakat dan industri tidak hanya berasal dari PAM Jaya, tetapi banyak dari mereka yang memiliki sumur air tanah di lahan masing masing sebagai sumber air bersih. Karena banyaknya penggunaan air tanah yang berlebihan menyebabkan berbagai masalah lain seperti menurunnya permukaan tanah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut setiap rumah tangga dan industri yang akan membuat sumur air tanah untuk mendapatkan sumber air bersih memerlukan izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pada dasarnya penyediaan air bersih tidak hanya mencakup kuantitas saja, tetapi kualitas dan keberlanjutan juga perlu diperhatikan. Kuantitas air yang cukup untuk memenuhi masyarakat dan industri, air yang layak konsumsi sesuai dengan Permenkes no 2. Tahun 2003 dan penyediaan air yang tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan adalah tiga komponen yang harus dipenuhi.

Untuk menjaga kualitas air tetap terjaga dari mulai proses pengolahan air hingga distribusi sampai ke konsumen perlu diperhatikan dalam setiap prosesnya. Dalam proses distribusi air bersih yang sudah diolah pipa memegang peranan penting agar kualitas air tetap terjaga, tidak tercemar bahan kimia dan aman dari mikro-organisme berbahaya. Oleh karena itu, dalam pemilihan pipa perlu dipastikan bahwa pipa tersebut aman untuk mengalirkan air minum.

Rucika Exoplas merupakan Solusi yang tepat untuk membantu distribusi air minum dari Water Treatment Plant (WTP) / pengolahan air bersih hingga sampai ke konsumen. Pipa Rucika Exoplas merupakan pengembangan produk pipa uPVC (unplasticized Polyvinyl Chloride) yang diproses dengan metode biaxial yang sudah tersertifikasi Permenkes sehingga aman untuk mengalirkan air minum. Selain itu, dengan proses biaxial membuat pipa Rucika Exoplas memiliki design stress yang lebih tinggi dan juga memiliki diameter dalam lebih besar dibandingkan dengan uPVC yang membuat pipa Rucika Exoplas mampu mengalirkan debit air bersih lebih banyak.

Perbandingan volume per 1 meter pipa Rucika Exoplas

Pipa Rucika Exoplas juga memiliki ketahanan impak yang tinggi, sehingga pada saat aplikasi tidak memerlukan bedding pasir, cukup dengan mengurugnya kembali menggunakan tanah urug. 

Point loading pada kedalaman penimbunan

Pada system sambungan Rucika Exoplas menggunakan metode penyambungan rubber ring dengan teknologi Angerlok-TM yang memastikan pipa Rucika Exoplas dapat tersambung dengan sempurna tanpa terjadi kebocoran atau potensi selip pada saat pemasangan rubber. Hal ini disebabkan karena teknologi Angerlok-TM terbuat dari dua material berbeda yaitu Polypropylene (PP) yang berfungsi untuk pengunci seal dan Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM) yang bersifat sangat flexible dan memiliki kekerasan material yang tinggi berfungsi untuk memaksimalkan keamanan sambungan.

Detail rubbering joint PP dan EPDM Rucika Exoplas

Selain beberapa keunggulan tersebut, pipa Rucika Exoplas sangat cocok untuk aplikasi distribusi air bersih karena pipa Rucika Exoplas memiliki varian diameter yang beragam mulai dari Diameter Nominal (DN) 90mm – 500 mm, dan juga terdiri dari dua kelas varian tekanan kerja yaitu PN 10 dan PN 12.5. Dengan varian tersebut memilih Rucika Exoplas sebagai pipa distribusi air bersih merupakan pilihan yang tepat.

Share This Post :

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Lainnya

Daftar Harga dan Ukuran Pipa PVC Juli 2025

4 Juli 2025

Table of ContentsPipa PVC, Penuhi Kebutuhan Instalasi Air di RumahJenis Pipa PVC Rucika di Pasaran...

Bukan Sekedar Mitos, Air Hangat Memiliki Banyak Manfaat untuk Tubuh

30 Juni 2025

Table of ContentsAir Hangat Membantu Sistem Pencernaan Lebih Lancar?Detoksifikasi Alami dengan Bantuan Air Hangat!Meredakan Nyeri...

Merawat Keindahan Elemen Lansekap dengan Fosetpol

25 Juni 2025

Arsitektur lansekap merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah pembangunan, sebagai ilmu multidisiplin arsitektur lansekap...

OUR PRODUCTS

SORT BY