28 April 2023,

admin_rucika

Bijak Menggunakan Plastik, Mengurangi Limbah Plastik

Pada tahun 1862 Alexander Parkes memperkenalkan plastik di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris, yang dibuat dari material organik yaitu selulosa. Tahun 1891 Rayon ditemukan sebagai material modifikasi dari selulosa, tetapi Rayon ini memiliki kelemahan mudah terbakar. Material sintetis pertama ditemukan pada tahun 1900 oleh Leo Baekeland dengan mengembangkan resin cair dengan nama Bakelite, material ini tidak mudah terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair dalam larutan asam cuka. Saat polimer sintetis atau plastik mulai ditemukan dan berkembang penggunaan plastik mulai digunakan di dunia industri.

Material plastik banyak digunakan sebagai material pengganti material lain seperti logam, kayu, kaca, dll. Penggunaan material plastik untuk menggantikan material lain sangat diminati karena materialnya yang mudah didapatkan dan terbukti bermanfaat dalam berbagai hal. Seperti pada penggunaan pipa, pada zaman Yunani kuno pipa terbuat dari material logam, hingga pada tahun 1835 seorang ahli kimia dari Perancis, Henri Victor Regnault, menemukan pipa PVC. Pada tahun 1872, Eugen Baumann juga menemukan pipa PVC tetapi materialnya tidak lentur. Pada tahun 1920, B.F Goodrich Company menemukan sebuah terobosan agar PVC tidak kaku, sehingga membuat pipa PVC banyak diminati.

Plastik adalah salah satu penemuan terbaik manusia, tetapi produksinya yang terlalu banyak dan cepat membuat penumpukan sampah plastik menjadi tidak terkendali. Pada tahun 2022 jumlah sampah plastik menempati peringkat kedua setelah sampah sisa makanan sebesar 18,55%. Hal ini menunjukkan bahwa produksi sampah plastik cukup mengkhawatirkan. Sampah barang-barang plastik memerlukan 1000 tahun untuk bisa terurai, kantong plastik membutuhkan 10 – 100 tahun, dan botol plastik memerlukan 450 tahun untuk bisa diurai oleh tanah.

Sumber: Katadata.co.id

Sampah plastik berukuran sangat kecil disebut mikroplastik dengan ukuran <5 mm, karena ukurannya yang sangat kecil mikroplastik dapat ditemukan dimana saja, termasuk di laut, sedimen sungai, estuary, sedimen di lingkungan terumbu karang. Mikroplastik ini juga ditemukan juga di perut ikan air tawar dan air laut, kemudian ikan dan hewan laut tersebut dikonsumsi oleh manusia, dan mikroplastik juga ikut tertransfer ke tubuh manusia. Mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tumor, menghambat sistem reproduksi dan menghambat sistem imun. Oleh karena itu bijak menggunakan plastik, agar sampah plastik dapat diminimalisir.

 

-ARI-

 

Share This Post :

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

OUR PRODUCTS

SORT BY