21 Agustus 2021,

ECliST

Pentingnya Menjaga Kualitas Air Baku

Air merupakan bahan dasar kehidupan, setiap organisme yang hidup mengandung air sekitar 55% – 78%. Di bumi terdiri dari 72% air, tetapi 97%nya merupakan air asin . Diantara 70% air minum masih berbentuk es, dan kurang dari 1% air minum di dunia yang dapat dimanfaatkan secara langsung. Adapun syarat syarat yang memenuhi kebutuhan air yang baik harus sesuai dengan PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

Kebutuhan air bersih yang layak untuk dikonsumi tidak hanya pada kebutuhan rumah tangga, namun diperlukan juga pada sektor pertanian, pertambangan, pariwisata dan industri. Seperti halnya pada industri makanan, air baku dengan kualitas terbaik sangat diperlukan, oleh karena itu pada industri makanan banyak menerapkan teknologi Reverse Osmosis (RO) dalam proses penyediaan air baku, karena air yang dihasilkan oleh teknologi RO lebih murni sehingga lebih mudah disesuaikan dengan cita rasa yang diinginkan.

Reverse Osmosis (RO) ditemukan pertama kali oleh ilmuan Perancis, Jean-Antoine Nollet 1748 pada proses osmosis melalui membrane semi-permeabel. 200 tahun berikutnya osmosis hanya dilakukan di laboratorium, pada tahun 1950 University of California dan University of Florida berhasil memproduksi air tawar dari air laut, tetapi fluks tersebut terlalu rendah untuk menjadi komersial. Pada tahun 1977 Cape Coral, Florida menjadi kota pertama di Amerika Serikat yang menggunakan proses RO pada skala besar dengan kapasitas operasi awal 3 juta galon per hari. Pada tahun 1985, karena pertumbuhan yang cepat dalam populasi Cape Coral, kota memiliki kapasitas terbesar pabrik reverse osmosis di dunia, mampu menghasilkan 15 juta galon / hari (MGD).

Reverse Osmosis adalah proses pemurnian air melalui membran permeabel untuk memisahkan ion, molekul yang tidak diinginkan dan partikel pertikel lain dari air minum. Prinsip dari Reverse Osmosis yaitu larutan dengan konsentrasi lebih rendah memiliki kecenderungan untuk mengalir ke larutan dengan konsentrasi lebih tinggi. Reverse Osmosis sendiri bekerja dengan menggunakan pompa untuk meningkatkan tekanan pada sisi larutan dengan kadar garam dan kontaminan yang tinggi dan gaya air melintasi membran RO semi-permeabel, kemudian meninggalkan sekitar 95% – 99% garam terlarut dibelakang membran.

Untuk mendukung kebutuhan industri dalam menyediakan air baku dengan kualitas terbaik, Rucika menghadirkan Rucika Kelox Multilayer ALU, yang merupakan hasil kerjasama antara Rucika dengan Ke Kelit – Austria. Terdiri dari lima lapis material yang diproduksi dan digabungkan dalam satu proses kerja, adanya logam aluminium dimaksudkan untuk menjaga kestabilan pada pipa.

Rucika Kelox Multilayer ALU sendiri memiliki banyak keunggulan dan manfaat, diantaranya mampu dialirkan air dengan suhu (0o C – 80o C), tekanan kerja (suhu kamar hingga 16 bar; air panas hingga 10 bar), tidak tembus gas (oksigen dan uap air), higienis, anti karat dan tahan zat kimia. Selain itu Rucika Kelox ALU juga telah mendapatkan sertifikat DVGW dan ÖNORM EN ISO 21003 – Multilayer piping systems for hot and coldwater installations inside buildings, Drinking Water Certificate (ONORM B 5014/1), Watermark Licence IAPMO R&T OCEANA Australia dan juga dilengkapi dengan fitting Kelox Protec yang menggunakan teknologi push-fit dalam metode penyambungan, sehingga terjamin kemudahan pemasangannya dan juga anti bocor. 

Dari beberapa keunggulan yang telah disebutkan diatas, Rucika Kelox Multilayer ALU sangat cocok diaplikasikan pada teknologi Reverse Osmosis, karena dapat menjaga kehigienisan air dan juga tidak tembus gas (oksigen dan uap air) sehingga dapat mendukung kebutuhan industri dalam menyediakan air dengan kualitas terbaik.

ARI

Share This Post :

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

OUR PRODUCTS

SORT BY