28 Oktober 2022,

admin_rucika

Plastik Ramah Lingkungan

Saat ini santer terdengar isu soal bahaya penggunaan plastik terhadap lingkungan. Berita yang biasa kita dengar adalah plastik merupakan benda yang sulit terurai, membutuhkan waktu beratus – ratus tahun agar alam dapat mengurai plastik sehingga ditakutkan jumlah plastik dapat semakin menumpuk di masa depan. Timbulan plastik dalam jumlah besar akan menutupi tanah, memenuhi badan air sehingga mengganggu kehidupan biota tanah, air, dan lain sebagainya. Banyak kampanye yang mengajak masyarakat untuk menghentikan penggunaan plastik. Bahkan seluruh benda yang terbuat dari material plastik dihindari penggunaannya.

Bila kita membaca sejarah pembuatan plastik, awal tujuan plastik itu diciptakan adalah justru untuk melindungi lingkungan. Karena alam menyediakan berbagai material seperti logam, kayu, tulang dan lain – lain yang mana dimanfaatkan oleh manusia untuk membuat berbagai macam benda seperti tas, kotak penyimpanan, wadah air dan sebagainya. Bila jumlah manusia semakin banyak maka kebutuhan akan material alam ini juga akan semakin bertambah sehingga alam tidak akan mampu membendung kekuatan destruktif manusia bila hal seperti ini tidak dikendalikan oleh manusia sendiri. Maka dari itu plastik diciptakan untuk mengganti peran dari material – material tadi.

Salah satu kelebihan plastik adalah dapat dibuat sedemikian rupa mengikuti bentuk – bentuk yang telah dicontohkan oleh alam. Contohnya saja barang berupa kursi, saat ini sudah umum digunakan kursi plastik yang memiliki karakteristik ringan dan biaya murah. Bayangkan bila kursi hanya terbuat dari material kayu, berapa banyak pohon yang harus ditebang, berapa emisi gas buang yang dihasilkan untuk memproduksi dan mengangkutnya dari alam ke pabrik kemudian sampai ke konsumen. Begitu pula kantong kresek yang saat ini menjadi masalah karena menyebabkan timbulan sampah yang tinggi di berbagai TPA. Padahal dahulu kantong kresek dibuat untuk mengurangi penggunaan kantong kertas. Karena kita tahu bahwa kertas terbuat dari serat pohon, yang mana satu pohon tidak dapat dimanfaatkan seratus persen untuk dijadikan bahan baku pembuatan kertas. Selain itu juga kantong kertas memiliki sifat yang tidak elastis dan tidak tahan air sehingga sangat mudah rusak. Berbeda dengan kantong plastik yang jauh lebih awet daripada kantong kertas dan dapat digunakan berkali – kali.

Sebenarnya isu soal sampah plastik ini tidak sepenuhnya kesalahan dari plastik, melainkan perilaku manusia sebagai pengguna plastik. Seringkali kita menggunakan kantong plastik hanya untuk membawa barang untuk jarak yang dekat atau hanya membawa barang kecil yang sebenarnya dapat kita genggam dan masuk ke dalam saku celana. Setelahnya kantong plastik itu hanya digunakan satu kali kemudian kita buang ke tempat sampah, padahal sudah jelas kantong plastik diciptakan agar dapat digunakan berkali – kali. Perilaku inilah yang seharusnya kita rubah. Tidak perlu malu membawa barang tanpa kantong kresek, bila terpaksa harus menggunakannya maka bawalah kantong kresek dari rumah agar kita dapat menerapkan prinsip reuse, yaitu menggunakan kembali barang yang masih dapat kita gunakan.

Mari kita pikirkan, plastik itu memang diciptakan memiliki sifat yang tahan lama dan sulit terurai. Sifat ini sebenarnya merupakan sebuah kelebihan bila kita bijak menggunakannya. Karena kita bisa menggunakan kantong plastik untuk membawa air dingin dalam botol berkali – kali daripada menggunakan kantong kertas yang hanya dapat digunakan sekali. Kita dapat mengalirkan air menggunakan pipa plastik yang sama selama 50 tahun tanpa mengurangi kualitas air tetapi belum tentu akan selama dan sebaik itu bila kita menggunakan pipa logam yang tidak tahan terhadap karat. Intinya marilah kita lebih bijak dalam menggunakan plastik untuk lingkungan yang baik.

-CFS-

Share This Post :

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

OUR PRODUCTS

SORT BY