28 Desember 2018,

ECliST

Wajib Tahu, Ini Jenis-jenis Irigasi Pertanian!

Irigasi merupakan salah satu komponen penting yang sebaiknya kita pikirkan terlebih dahulu sebelum memulai bisnis pertanian. Entah itu sumber airnya, atau penggunaan model yang paling relevan dengan geografis dan kebutuhan pengairan.

Dalam dunia pertanian, terdapat dua tipe irigasi.

  1. Lift Irrigation
  2. Flow Irrigation.

Sesuai penamaannya, lift irrigation berfokus pada pemindahan air dari permukaan rendah ke dataran yang lebih tinggi. keefektifan pengangkutan air akan sangat berpengaruh dalam tipe irigasi ini. Kita bisa memanfaatkan cara manual maupun menggunakan alat mekanis.

Sedangkan flow irrigation cenderung lebih mudah karena pengaliran airnya bersumber dari dataran tinggi ke area yang lebih rendah di sekitarnya. Tanpa alat, model irigasi ini bisa Anda lakukan dengan mudah.

Pentingnya Irigasi

Irigasi air adalah upaya yang kita lakukan untuk mengaliri air di lahan-lahan pertanian. Beberapa dekade ke belakang, sudah sangat banyak modal irigasi yang bisa kita pilih. Ini sangat berbeda dengan zaman dahulu yang hanya mengalirkan air ke lahan pertanian dari sungai-sungai atau sumber mata air yang dekat dengan lahan pertanian

Tahukah Anda? Konon katanya sebanyak 68% air di bui teralokasi  pada sistem irigasi atau pengairan lahan pertanian. Apalagi air itu sendiri memiliki beragam pemanfaatan untuk pertanian.

  • Membasahi lahan pertanian,
  • Menyuburkan tanaman di lahan pertanian,
  • Membantu memaksimalkan penyerapan unsur hara tanah oleh tanaman,
  • Metabolisme tanaman lebih maksimal,
  • Membantu suhu tanah di area pertanian agar lebih stabil,
  • Hasil pertanian jadi lebih maksimal.

Dari beberapa poin manfaat tersebut, terlihat jelas jika air irigasi memiliki berbagai manfaat dan penting untuk melakukan irigasi pada lahan pertanian.

Hanya saja, ada satu catatan jika Anda ingin manfaat tersebut bisa lebih maksimal. Yaitu pemberian air yang tidak boleh sampai berlebihan.

Tepat sekali. Pemberian air irigasi berlebihan pada lahan pertanian justru menimbulkan berbagai dampak buruk untuk kualitas tanaman dan hasil panen nantinya. Pun begitu jika Anda memberi air terlalu sedikit.

Mulai dari tanah yang kurang stabil, erosi tanah, sehingga tanaman yang mati akibat air berlebihan.

Jenis-jenis Irigasi untuk Pertanian

Terdapat tiga jenis pengaliran air atau irigasi titik yaitu irigasi teknis irigasi setengah teknis dan irigasi non teknis.

Irigasi teknis bisa kita sebut sebagai jaringan irigasi yang airnya dapat kita atur atau ukur. Sedangkan irigasi setengah teknis bisa kita sebut sebagai jaringan irigasi dengan air yang bisa kita atur namun tidak bisa kita ukur.

Sedangkan irigasi non teknis adalah jaringan irigas di mana kita tidak dapat mengatur air dan ukurannya. Biasanya seperti sungai dengan arus yang deras.

Nah, ada beberapa jenis irigasi yang bisa Anda gunakan dalam dunia pertanian. Selain untuk memaksimalkan pengairan, pilihan jenis irigasi dapat membantu efisiensi kebutuhan air untuk pengairan tanah pertanian.

Apa saja jenis irigasi yang saat ini mulai banyak berkembang? Mari kita bahas satu-persatu.

Irigasi Permukaan

Irigasi permukaan merupakan jenis yang paling umum dalam pengairan area pertanian. Anda akan mengalirkan air dengan ketinggian berkisar antara 10-15 cm (sejengkal) yang terletak di permukaan tanah.

Proses irigasi ini berlangsung dengan menyadap air dari sungai yang sebelumnya kita beri bendungan. Setelah membuka bendungan, air dari sungai akan mengalir secara gravitasi ke area pertanian.

Artinya, jenis irigasi permukaan ini tergolong dalam kategori flow irrigation, degan sungai berada di dataran yang lebih tinggi, dan aliran irigasi mengarah ke permukaan yang lebih rendah.

Jika Anda akan membeli lahan pertanian dan memanfaatkan metode irigasi ini, maka tahap awalnya adalah memastikan posisi sumber air. Pastikan sumber air berada di dataran yang lebih tinggi daripada lahan pertanian.

Irigasi Permukaan Bawah

Sesuai namanya, ini merupakan proses pengairan yang berlangsung dari dalam tanah.

Umumnya, petani akan menggunakan media untuk menyalurkan air. Salah satunya menggunakan pipa bawah tanah.

Irigasi saluran akar adalah proses pengairan air yang akan diresapkan ke dalam tanah, dan mengalirkannya langsung ke sekitar akar-akar tanaman. Ini juga memanfaatkan gravitasi bumi, dan sumber air harus berada di tempat yang permukaannya lebih tinggi.

Irigasi dengan Penyemprotan

Irigasi yang paling efektif digunakan pada pembibitan adalah. Tipe irigasi penyemprotan atau bisa Anda sebut dengan istilah irigasi pancaran.

Metode penyemprotan ini umumnya berguna untuk penyemprotan air atau sprinkle. Nantinya, penyemprotan air ini akan menghasilkan air dalam bentuk kabut

Metode ini akan membuat tanaman tidak patah karena berbeda dengan penyiraman biasa. Karena penyemprotan pula, air berasal dari bagian atas tanaman. Dengan demikian, daun akan basah terlebih dahulu sebelum menetes ke bagian akar.

Irigasi Pancaran

Anda bisa juga memanfaatkan irigasi model pancuran. Metode pengairan pancuran ini cenderung lebih modern daripada metode-metode irigasi sebelumnya.

Untuk menggunakannya, Anda harus mempersiapkan selang dan air yang bertekanan. Nantinya, metode irigasi ini akan menjadikan air siraman menjadi hujan. Tak hanya daun tumbuhan saja, metode ini akan memaksimalkan penyerapan air hingga ke dalam tanah.

Irigasi Pompa Air

Irigasi pompa air artinya adalah proses penyaluran air ke lahan pertanian dengan memanfaatkan alat pompa air.

Metode irigasi ini sangat berguna ketika sumber air cukup jauh dengan Medan yang berliku-liku. Termasuk ketika kita berada di musim kemarau dengan ketersediaan air terbatas.

Metode irigasi pompa air memerlukan alat pompa yang menyedot air dari sumbernya dan menyalurkannya ke lahan pertanian.

Metode irigasi pompa air juga sangat berguna ketika lokasi sumber air berada di bawah lokasi lahan pertanian. Karena menggunakan alat mekanik yang menyedot air, maka proses irigasi jadi lebih mudah.

Irigasi Manual

Irigasi konvensional dengan media ember atau timba merupakan irigasi yang masih menggunakan tenaga manusia di dalamnya. Proses irigasi ini adalah dengan mengangkut ember atau memakai timba l untuk mengangkut air.

Metode irigasi dengan menggunakan media ember atau timba memang terlihat sudah sangat ketinggalan, namun ini cukup efektif. Apalagi saat ini juga masih banyak petani yang menggunakannya.

Irigasi Zaman Dulu di Indonesia

Sebagai negara maritim irigasi tradisional telah berlangsung semenjak Masa nenek moyang kita. Penggunaan proses irigasi bisa kita lihat bagaimana cara kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia dalam bercocok tanam.

Sejak zaman dahulu, para petani Nusantara cenderung menggunakan metode pembentukan kali secara bergilir untuk pengaliran air ke sawah. Selain itu, para petani juga menerapkan metode tradisional dengan mencari sumber air pegunungan dan mengalirkannya dengan bambu yang bersambung.

Selain memanfaatkan gravitasi, para petani juga menerapkan cara tradisional dengan ember yang terbuat dari  daun pinang.

Jadi, ada beberapa jenis irigasi yang bisa kita sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi geografis lahan pertanian. Mulai dari jenis irigasi dengan sumber air di dataran yang lebih rendah daripada lahan pertanian maupun sebaliknya.

Dari beberapa jenis irigasi yang sudah kita bahas, salah satu Irigasi yang paling efektif digunakan pada pembibitan tanaman buah semusim adalah irigasi permukaan dan irigasi pancaran.

Kedua jenis irigasi ini lebih efisien daripada beberapa jenis lainnya, apalagi jika lahan pertanian terletak di dataran lebih rendah daripada sumber air.

Menurut Anda, tipe dan jenis irigasi seperti apa yang mungkin akan cocok dengan kondisi geografis pertanian Anda? Mari tulis pendapat di kolom komentar.

Share This Post :

guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

OUR PRODUCTS

SORT BY